Apakah akan terus dilanjutkan dengan tetap berjuang sekuat tenaga, atau dibubarkan begitu saja. Ada pilihan yang lebih rasional yang bisa Anda lakukan, yaitu dengan melakukan pivot bisnis atau mengubah arah strategi dalam pengembangannya. Startup tetap memiliki visi seperti sedia kala, namun dengan melakukan perubahan pada semua arah kebijakan secara strategis.
Artikel lain: Melakukan Pivot Bukan Berarti Bisnis Startup Anda Gagal
Lalu kapan saat yang tepat untuk melakukan pivot pada startup, sulit memang untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pivot bisnis. Namun setidaknya dengan memperhatikan beberapa kondisi dan tetap menjaga pikiran terbuka dengan segala kemungkinan, startup Anda dimungkinkan tetap bisa dijalankan. Coba perhatikan kondisi-kondisi di bawah ini.
1. Startup Terus Menerus Mengedukasi Pasar
Jika Anda mengalami hal ini, maka itu kondisi yang tidak sehat untuk startup Anda. Startup Anda selalu saja dan terus menerus mengedukasi pasar atau bahkan lebih jauh bisa dikatakan menciptakan pasar sendiri. Bagus memang untuk awal pendirian startup dalam membangun pasar sendiri, namun seiring berjalannya waktu, maka idealnya pasar harus berkembang sendiri.
Jika startup Anda terus memberikan edukasi kepada pasar, atau dengan kata lain terus melakukan pengenalan pada pasar, artinya startup Anda belum begitu dibutuhkan oleh pasar. Sehingga di sini Anda harus segera melakukan sesuatu yang lebih dibutuhkan oleh pasar, dan bisa jadi saat itu adalah saat yang tepat untuk melakukan pivot bisnis.
2. Anda Terlalu Cinta Terhadap Produk Startup
Menjalankan startup dengan passion memang sesuatu yang sangat menyenangkan. Tak bisa disangkal memang itu adalah keinginan sebagian besar CEO yang sedang membangun sebuah startup. Namun perlu Anda sadari juga bahwasannya kecintaan Anda kepada produk jangan sampai membutakan Anda kepada apa yang lebih dibutuhkan oleh konsumen.
Jangan lantas Anda terus saja menjalankan startup meski tidak ada orang yang menyukainya. Maka ketika kondisi seperti ini mulai Anda rasakan, pivot adalah cara yang bisa pertimbangkan untuk melanjutkan startup Anda.
3. Tidak Ada Kesukaan Dari User Pada Startup
Memiliki suatu produk startup memang sesuatu yang membanggakan untuk kita. Namun jangan sampai kecintaan kita terhadap produk startup kemudian membuat kita tuli terhadap apa yang dibutuhkan oleh pasar. Jadi, ketika produk Anda ternyata tidak disukai oleh pasar, maka Anda harus menerima kenyataan itu. Jangan Anda menutup mata, jauh lebih baik Anda segera melakukan pivot untuk membuat produk Anda menjadi produk yang benar-benar dibutuhkan dan dicintai oleh para pengguna.
4. Banyak Feedback Negatif Dari Investor
Anda harus memperhatikan keadaan seperti ini, jangan pernah mengabaikan feedback negatif dari investor. Ketika Anda banyak mencoba untuk mendapatkan investor dengan menawarkan startup Anda, namun yang Anda dapatkan justru penilaian buruk dari kebanyakan mereka, maka itu adalah saat yang bagus untuk melakukan pivot. Karena investor tentu tidak asal dalam memberikan sebuah penilaian kepada startup. Ketika startup yang Anda bangun memiliki banyak penilaian negatif, maka Anda layak melakukan evaluasi secara besar-besaran pada startup Anda.
5. Mencoba Menjangkau Semua Bagian
Banyak yang terlena dengan obsesi ingin bisa memberikan semuanya kepada pengguna. Ada beberapa startup internasional yang gagal dengan strategi mereka ingin memberikan semuanya kepada para pengguna. Ada banyak yang dibutuhkan oleh pengguna, misalkan saja informasi, pasti akan ada banyak sekali informasi yang dibutuhkan oleh konsumen, mulai dari cuaca, berita, saham dan masih banyak lagi.
Jika startup Anda berkutat pada informasi, maka dengan lebih fokus pada bahasan tertentu dengan target market yang lebih spesifik, itu jauh lebih memungkinkan untuk berkembang. Jadi, ketika startup Anda masih mengambang dan belum begitu jelas target yang disasar, maka segera lakukan perubahan strategi agar bisa bertahan dan bahkan berkembang.